Sunday, 17 April 2016

Pesona Puncak Suroloyo



Puncak Suroloyo  merupakan obyek wisata di daerah Kulonprogo , menyimpan kisah legenda yang sangat terkenal. Yaitu tokoh Raden Mas Rangsang yang bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo yang mendapat petunjuk wangsit tentang kekuasaan di tanah Jawa. Beliau mendapat wangsit bila mau menjadi penguasa di tanah Jawa, beliau harus berjalan kearah barat di Keraton Kotagede menuju pegunungan menoreh dan melaksanakan tapa brata di salah satu perbukitan menoreh ini yang sekarang dikenal dengan nama puncak Suroloyo.

Jalanan dengan kelokan yang tajam, penuh dengan tanjakan diapit oleh jurang dan bukit merupakan hal yang akan menemani perjalanan anda menuju Surolyo. Setelah beberapa waktu menuju perbukitan dengan penuh mendebarkan ini sampailah anda di kawasan Suroloyo dan perasaan anda akan tergantikan oleh pemandangan yang indah menakjubkan.


Untuk menuju puncak Suroloyo anda harus menaiki anak tangga berjumlah 286 dengan tingkat kemiringan yang lumayan terjal. Sesekali anda harus beristirahat dulu untuk memulihkan tenaga menuju anak tangga berikutnya. Biasanya pada anak tangga yang ke 100, banyak para wisatawan mulai terenggah –engah. Setelah beristirahat secukupnya, anda dapat melanjutkan perjalanan menaiki tangga tersebut dengan hati-hati.

Begitu kaki anda mulai menginjakkan di puncak Suroloyo maka akan disambut puluhan kupu-kupu, burung gereja dan capung berhamburan seakan menyambut kedatangan anda. Dari Puncak Suroloyo yang mempunyai ketinggian 1.019 m dpl ini, anda akan menyaksikan keindahan lanskap yang luar biasa. Candi Borobudur terlihat mungil dikelilingi 4 gunung sebagai bentengnya yaitu gunung Merapi, gunung Merbabu, gunung Sindoro dan gunung Sumbing.


Sudah disediakan tiga gardu pandang untuk menikmati keindahan alam dari puncak Suroloyo yang terbaik adalah saat matahari terbit sampai jam 10.00 WIB karena pemandangan di waktu – waktu tersebut biasannya cerah sehingga pemandangan di bawahnya akan terlihat jelas.

Ada tiga pertapaan di puncak Suroloyo ini yang dapat kita temui, yaitu pertapaan Suroloyo, Sariloyo dan Kaedran. Kita mulai dari pertapaan Suroloyo yang berupa sebidang tanah dengan ukuran 7×15 m2. Pertapaan inilah yang konon dipakai tempat bertapa oleh Sultan Agung. Dari tempat ini kita arahkan pandangan kita ke utara, nun jauh disana akan terlihat Candi dan kota Magelang. Sedangkan kalau pandangan kita arahkan ke timur, anda akan melihat puncak Merapi yang berdiri gagah diselimuti awan putih.

Selanjutnya pertapaan Sariloyo yang berada tak jauh dari pertapaan Suroloyo, dari tempat ini anda akan dapat melihat lanskap Gunung Sindaro dan Sumbing dipadu dengan kawasan perbukitan hutang lindung yang indah menghijau. Dari puncak suroloyo berjarak 200 m sebelah barat terdapat gardu pandang yang tak jauh dari tempat tersebut ada sebidang tanag yang disebut Tegal Kepanasan yang berupa tugu setinggi 1 meter yang berfungsi sebagai tanda batas wilayah DIY dan Jateng.


Dari puncak Suroloyo sekitar 250 meter barat daya terletak pertapaan yang ketiga yaitu pertapaan Kaendran. Dari tempat pertapaan tersebut wisatawan dapat melihat wilayah Kulonprogo sampai pantai selatan. Dapat anda lihat dengan jelas walaupun cukup jauh bentangan pesisir Samudera Hindia dan kawasan pantai Glagah.


Pada waktu-waktu tertentu puncak Suroloyo ini dipadati oleh pengunjung, terutama setiap tanggal 1 Sura ( 1 Muharram ) dimana terdapat acara upacara “jamasan” pusaka Tombak Kyai Manggolo Murti dan Songsong Manggolo Dewo yang bertempat di sendang Kawidodaren yang terletak 300 meter dari puncak. Semasa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX, kedua pusaka tersebut dititipkan kepada Mbah Manten Hadi Wiharjo, seorang sesepuh di dusun Keceme.